Persahabatan Sehidup Semati
Rabu, 19 Agustus 2009
Rian sebut saja dia. Dia adalah anak kedua dari keluarga Bapak John dan Ibu Melisa. Mereka adalah keluarga yang berasal dari Papua. Sekarang Rian sudah sekolah di Sekolah Dasar kelas 1 di Jakarta yang bisa memakan waktu lama. Pada hari pertama masuk sekolah, Rian minder sekali karena dia lain dengan teman temannya. Dia berkulit hitam sendiri dan dia pun beranjak ke tempat duduk yang kosong disebelah Deni. Deniadalah anak dari keluarga Bapak Sony dan Ibu Kirana yang berasal dari tanah Sumatra Utara. Rian pun menyapa Deni dengan senyum ramah"Hai, boleh aku duduk disini ?" kata Rian dengan wajah polos"Boleh" kata Deni sambil menganggukkan kepalanyaMereka berbincang bincang dan akhirnya mereka menjadi akrab. Sampai di kelas enam mereka masih tetap sekelas dan tetap sebangku dan hari ujian pun datang, yaitu hari dimana mereka lulus. Hari penentuannya pun tiba. Mereka sangat tegang sekali, mereka takut tidak lulus. Dan hasilnya sudah dibacakan. Mereka terkejut karena lulus dan satu SMP pula. Di SMP, mereka sangat akrab sampai sampai mereka dikatan sebagai pasangan homo oleh teman temannya.Keakraban mereka sampai ke SMA. Tapi, ternyata mereka masuk ke SMA yang angker. Di SMA itu banyak memakan korban, contohnya Bapak Kepala Sekolah, Guru Matematika mereka, dan masih banyak lagi. Mereka tidak peduli dengan hal hal seperti itu. Ketidakpedulian itu pun berujung maut..Ketika pada hari perpisahan yang menyelanggarakan pentas seni, Rian datang ke Pensi itu tetapi dia heran, kemana sahabat karibnya ? Dia pun mencari sahabat karibnya itu. Dia pun keluar dan mengendarai motornya itu. Rian pun capek lalu kembali lagi ke Pensi itu. Si Deni pun begitu, dia capek dan kembali lagi ke pensi tersebut dan tidak sadar keduanya mengendarai motor dengan kencang. Dari arah kanan, Deni ngebut dengan kencang dan dari arah kiri, Rian pun sama mengendarai dengan kencang. Dan tidak disangka mereka berdua bertabrakan dan tewas seketika di tempat kejadian itu.Orang orang di pentas seni itu pun berlari lari untuk melihat kejadian itu dan salut dengan mereka berdua. Karena itu mereka menyebutnya dengan Persahabatan Sehidup Semati..Story by Agung Omar Julasfar