Kun FamilyProfile
Name : Kun Family
Leader : Haji Amil
Likes : Chocolate, Strawberry and Coffe
No Ripping, Spamming and even Cursing!
Be what you are
Don't forget to give comments ! oh and this layout credit to :http://simpleprincess.choco-drops.com/
Thanks!
~Kun Brother :)
Yuri sampai di Korea beberapa jam kemudian. Setelah gadis itu mengurus bagasinya, ia segera mencari tempat duduk di ruang tunggu. Rupanya orang yang ia tunggu dating lebih lama dibanding jadwal yang telah mereka susun bersama. Yuri pun dengan sabar menantinya, sampai dating dua orang security mendekatinya. Yuri pun bangkit dari duduknya.
“Ya Tuhan … bicara apa security ini ? aku tak megerti bahasanya ! Pak – pak, tolong gunakan bahasa Inggris, lebih baik itu disbanding saya repot – repot membuka kamus bahasa korea demi mengerti apa yang kau katakan,” ujar Yuri kepada dua security tersebut dengan kesal.
Tiba – tiba, security itu mencengkram kedua lengan Yuri dibelakang punggung gadis itu dan membuat Yuri berusaha memberontak sekuat tenaganya.
Baru saja ia mengerang, muncul seorang gadis berlari kearah mereka dengan sebuah ransel berukuran besar dipunggungnya.
“Hya, songsaenim ! apa yang terjadi ?” tanya gadis yang tiba – tiba hadir ditengah – tengah keduanya. Security tersebut dan Yuri menoleh kearahnya.
”Nona ... apa Anda mengenal siapa dia ?” Tanya security tersebut sambil menuding kearah wajah Yuri dengan sebal.
“Tentu saja, dia sepupuku. Sebaiknya Anda mengatasi masalah ini dengan baik – baik. Ia beru saja datang dari ...” gadis itu melirik kearah paspor Yuri. ”... jepang. Ya jepang ! ia sama sekali tak paham bahasa korea, saya mohon katakan apa yang terjadi,”
”Maaf Nona, kami kira dia imigran ilegal. Maka dari itu kami menyergapnya. Kami mohon maaf sekali lagi,” ujar dua security tersebur melepaskan lengan Yuri dan membungkuk minta maaf kearahnya dan gadis asing tersebut. Security tersebut pergi entah kemana.
Yuri menoleh kearah gadis asing disebelahnya. ”Thank you for your helping,” ucap Yuri tersenyum kearah gadis tersebut.
”Tak masalah bagiku. Lain kali kau harus berhati – hati jika berada di korea. Korea gila,“ jawab gadis itu dengan bahasa jepangnya yang fasih sambil terkekeh pelan. Yuri ikut tersenyum.
”oh ya, siapa namamu ?” tanya gadis asing itu sambil mengulurkan tangannya kearah Yuri. Yuri membalas jabatan tangan tersebut. ”Yuri Nakamura, kau bisa memanggilku Yuri. Bagaimana denganmu ?”
”Han Raena. Lebih singkatnya kau bisa memanggilku Raena, senang berjumpa denganmu,” kata gadis itu tersenyum. Yuri ikut tersenyum. Keduanya mengambil posisi duduk dibagian tengah ruang tunggu. Keduanya saling bertukar cerita, mengingat Yuri adalah orang Jepang, maka Raena pun berbincang dengan Yuri menggunakan bahasa jepangnya yang sudah tidak begitu lancar, namun untungnya Yuri mengerti.
”Jadi kau datang ke korea hanya untuk melanjutkan sekolah ? begitu ?” tanya Raena.
”yah begitulah pastinya. Bagaimana denganmu ?”
“aku ? tentu saja aku datang kesini karena aku merindukan negara kelahiranku ! memangnya menurutmu apa ?” jawab Raena sambil tertawa.
”oh, jadi kau asli orang korea. Ku kira kau ini peranakan,”
”aku memang peranakan. Peranakan korea-prancis. Ibuku orang prancis, sedangkan ayahku orang korea asli. Aku datang kesini karena aku akan melanjutkan kuliahku disini,” jawab Raena bahagia. Yuri ikut tersenyum.
”lantas mengapa kau tak segera pulang ?” tanya Yuri penasaran. ”memangnya kau kira kembali ke kota kelahiran sendiri yang telah ditinggal selama hampir 7 tahun masih membuatmu ingat segalanya ? aku menanti seseorang yang berjanji akan menjemputku,” Yuri hanya mengangguk. Keduanya kembali berbincang sampai akhirnya seorang laki – laki bertubuh tinggi tegap datang bersama mobil Honda CRV-nya menjemput Raena.
”sepertinya kali ini kau akan sendirian lagi. Bagaimana jika kau ikut dengan kami ?” tawar Raena berbaik hati.
”oh tidak perlu, terima kasih. Lain kali saja. Lagi pula aku sudah memiliki nomor ponselmu, jadi aku dan kau bisa bertemu lain kali,“ tolak Yuri sopan. Laki – laki itu pun berjalan kearah Yuri dan Raena.
”raena ...” panggilnya pelan. Raena membalikkan tubuhnya dan tersenyum, ia menarik lengan laki – laki itu kearah keduanya. Awalnya Yuri kira laki – laki itu adalah kekasih Raena, rupanya ia salah menilai.
”Ini kakak angkatku, Cho Kyuhyun,” ujar Raena menarik lengan Kyuhyun lebih dekat. kyuhyun dan Yuri berjabat tangan sesaat.
”Oppa, dia teman baruku. Yuri Nakamura, dari Jepang,” jelas Raena yang kali ini dengan bahasa Koreanya yang lebih fasih. Kyuhyun tersenyum kearah Yuri.
”nica to meet you,” ”nice to meet you too,” jawab Yuri agak canggung. Kemudian Kyuhyun menarik lengan Raena keluar dari bandara. ”yuri ! sampai jumpa !” seru Raena yang terus diseret oleh Kyuhyun keluar bandara sambil melambaikan tangannya. Yuri membalas lambaian tangan tersebut dengan bersemangat. 15 menit kemudian, Yuri dijemput oleh Bibi Imamura.
Dengan secepat kilat, keesokan harinya Bibi Imamura membawa Yuri untuk mendaftarkan diri di sebuah universitas di Seoul. Untungnya, Yuri segera diterima di Kyunghee University jurusan menejemen.
Hari itu matahari bersinar terik sekali, membuat Yuri mau tak mau menerima topi berwarna merah dari Bibi Imamura. ”Seoul memang akan panas sekali dimusim panas, maka dari itu ... mungkin topi ini akan melindungimu dari sengatan matahari yang terik,” pesan Bibi Imamura ketika memberikan topi itu kepada Yuri. Yuri melangkahkan kakinya dengan lenggang menuju beranda Kyunghee University yang begitu luas.
Ia memasuki sebuah ruang kelas yang saat itu sudah dipenuhi oleh para mahasiswa.
”Yuriyah !” seru seseorang dengan logat Koreanya yang khas, membuat Yuri clingukan mencari pemilik suara tersebut. Di pojok sana, seorang gadis melambaikan tangan kearahnya sambil tersnyum. Yuri menyipitkan matanya, mencoba untuk memperhatikan lebih jelas sosok tersebut dan ... HAN RAENA. Spontan, Yuri membalas lambaian Raena tinggi – tinggi dan tersenyum. Ia pun berlari kearah gadis itu dengan senyuman yang tetap mengembang dibibirnya. Sesampainya disana, Raena segera menarik bangku kosong kesampingnya dan menepuk alasnya. ”Duduklah,” pintanya. Yuri mengangguk dan duduk ditempat yang telah disediakan oleh Raena.
”aku tak menyangka kita akan bertemu lagi disini,” ujar Raena bersemangat. Yuri ikut mengangguk. Tiba – tiba seorang laki – laki berlari kearah keduanya dengan heboh. ”Raena !” serunya dengan senyuman yang benar – benar terlihat amazing dimata para gadis. Raena dan Yuri mengangkat kepala dan menatap pria itu dengan seksama.
Hampir saja Yuri merasakan bahwa ia sedang mempermalukan dirinya dengan cara menutup mulut dengan kedua tangannya dan membelalakkan matanya karena terkesiap dengan sosok pria tersebut. Tampan, terlihat begitu sopan, dan begitu berkharisma.
”Kim Bumah ? Ya Tuhan ... orenmanida !” seru Raena yang bangkit dari duduknya. Keduanya berpelukan sesaat. ”aku tak pernah menyangka kau akan datang lagi ke Seoul. Berapa lama kau disini ?” tanya laki – laki yang tadi dipanggil dengan sebutan Kim Bum oleh Raena. ”Selama mungkin,” jawab Raena tersenyum. Kemudian Raena berpaling kearah Yuri dan menarik lengan Yuri kearah Kim Bum.
”Kenalkan, dia teman baruku yang ku temui di bandara kemarin. Namanya Yuri Nakamura, dari Jepang,” kata Raena yang masih menggunakan bahasa Koreanya kearah Kim Bum. Kim Bum mengulurkan tangannya kearah Yuri, Yuri pun membalas uluran tangan tersebut.
”Kim Sang Bum. You can call me just with Kim Bum. Nice to meet you, I hope we can be as a good friend like me and Raena,” kata Kim Bum sambil tersenyum. Yuri ikut tersenyum.
“Yuri Nakamura. You can call me with Yuri, nice to meet you too and I hope so,” balas Yuri tersenyum. Raena ikut tersenyum melihat perkenalan singkat tersebut.hari – hari Yuri di Seoul pun terasa cepat berlalu, bahkan hubungan pertemanannya antara Raena dan Kim Bum semakin akrab. Dan dalam waktu 2 bulan, bahasa Koreanya sudah sedikit demi sedikit membaik, tak seperti sebelumnya. Berkat bantuan Raena dan Kim Bum, ia pun kini bisa mencintai mata kuliahnya dengan baik, bahkan nilai – nilai IP-nya pun melesat dengan baik.
Sore yang cerah, meskipun awan kini telah berubah warna menjadi oranye, namun bukanlah akhir bagi Raena dan Yuri untuk melakukan aktifitas. Raena mengajak Yuri untuk berkunjung ke rumahnya yang saat ini hanya ditempati olehnya dan Kyuhyun.
Raena membuka gerbang rumahnya dan mempersilahkan Yuri masuk terlebih dahulu. ”Maaf, rumahku berantakan ... maklumlah, hanya aku dan Kyu oppa,” jelas Raena malu. ”tak masalah.”
Yuri dipersilahkan untuk duduk di ruang keluarga, sedangkan Raena sendiri sibuk menyeduhkan teh untuk Yuri. Selama Raena berada di dapur, Yuri sibuk berpesta dengan matanya. Membiarkan matanya berkeliling ruangan yang tertata rapih dengan berbagai aneka keramik kelas atas dan rupanya ada sebuah rak besar berisi sebuah kaset. Yuri berjalan mendekati rak tersebut. Memang isinya berantakan, tapi ini semua berisi kaset game.
”Aku tak tau kau begitu menyukai game,” kata Yuri ketika Raena muncul kembali membawa nampan berisi teh.
”Oh itu, itu semua kaset game milik Kyu oppa. Ia adalah gaming yang handal. Tak akan pernah melepaskan waktu kosongnya hanya dengan membenamkan diri di kamar dan termenung memikirkan sesuatu yang tak jelas. Ia lebih baik merelakan waktu tidurnya dengan bermain game ketimbang sehari tak bermain game,” jelas Raena sambil meletakkan cangkir beserta teko berisi tehnya diatas meja. Keduanya pun berbincang sampai Kyuhyun pulang dengan keadaan gontai.
“Gwenchana ?” tanya Raena khawatir kepada Kyuhyun. Kyuhyun hanya mengangkat tangannya, menandakan bahwa ia baik – baik saja. Kyuhyun pun berjalan kembali menaiki anak tangga menuju kamarnya dengan tertatih – tatih.
“Apa kedatanganku ini menganggunya ?” tanya Yuri hati – hati. “Hah ? oh, tentu saja tidak … mungkin ia hanya lelah, sudahlah tenang saja,” jelas Raena. Kemudian keduanya kembali berbincang.
A BIG THANKS TO THOSE GUYS!